Berita

Sejarah Hari Ini: Langit Berwarna Biru Di atas Berlin

418
×

Sejarah Hari Ini: Langit Berwarna Biru Di atas Berlin

Share this article

Il cielo e azzurro sopra Berlino demikianlah kata yang diucapkan komentator sepak bola Italia untuk RAI yang jika diartikan “Langit Berwarna Biru Di atas Berlin” menyusul kemenangan Italia atas Prancis pada pertandingan Final Piala Dunia 2006 yang berlangsung di Berlin, Jerman. Olympiastadion menjadi saksi sejarah dimana Italia meraih gelar keempatnya sebagai juara Piala Dunia.

Piala Dunia 2006 merupakan edisi yang ke-18 untuk kejuaraan sepakbola dunia empat tahunan tersebut, berlangsung pada 9 Juni – 9 Juli 2006 dengan Jerman bertindak sebagai tuan rumah. Italia keluar sebagai juara pada kejuaraan ini dan meraih gelar keempatnya dengan mengalahkan Prancis melalui babak adu penalti dengan skor 5-3 setelah pertandingan pada waktu normal berakhir seri 1-1 dan tidak ada gol tercipta pada babak pertambahan waktu.

Laga Final Piala Dunia 2006 merupakan pertandingan kunci dalam sejarah rivalitas sepakbola Italia – Prancis, setelah sebelumnya Italia dikalahkan Prancis pada Final EURO 2000. Kemenangan ini sekaligus mengantarkan Italia menjadi juara dunia untuk pertama kali dalam 24 tahun terakhir dan keempat kalinya secara keseluruhan, berselang dari lima Piala Dunia setelah mereka terakhir kali menjuarainya pada Piala Dunia 1982 Spanyol.

Kemenangan tersebut juga membuat Italia menduduki puncak Peringkat Dunia FIFA pada bulan Februari 2007 untuk pertama kalinya sejak November 1993.

Dalam perjalanan menuju Final, Italia keluar sebagai juara grup pada babak penyisihan dengan meraih dua kemenangan yakni atas Ghana (2-0) dan Republik Ceko (2-0) dan satu seri saat menghadapi Amerika Serikat (1-1). Italia, bersama-sama dengan Ghana, Amerika Serika dan Republik Ceko di grup E.

Di babak 16 besar, Italia kemudian bertemu dengan Australia dimana pertandingan berakhir dengan skor 1-0. Dalam pertandingan ini, Italia harus berjuang keras untuk membongkar pertahanan Australia yang begitu ketat. Gol Italia pada pertandingan ini hadir pada menit ke-95 melalui tendangan penalti Francesco Totti.

Di babak 8 besar, Italia dengan mudah mengalahkan tim debutan Piala Dunia Ukraina. Ukraina cukup tampil impresif pada Piala Dunia 2006 sebagai tim debutan berhasil lolos ke babak perdelapan final, namun Italia masih terlalu tangguh bagi mereka. Pertandingan berakhir dengan kemenangan 3-0 bagi Italia lewat gol-gol yang dicetak satu gol oleh Zambrotta dan dua gol oleh Luca Toni.

Di babak 4 besar atau laga Semifinal, Italia mengalahkan tuan rumah Jerman dengan skor 2-0 dalam pertandingan yang sangat ketat dimana pertandingan berakhir 0-0 pada waktu normal dan memaksakan pertandingan berlanjut pada babak pertambahan waktu.

Pertandingan ini diperkirakan akan berakhir pada babak adu penalti karena belum ada gol yang tercipta hingga menit ke-118 – 2 menit terakhir dalam babak perpanjangan waktu, Fabio Grosso lalu memecah kebuntuan Italia lewat sebuah gol melalui tendangan keras kaki kirinya dari sisi kanan kotak penalti.

Diawali sepak pojok dari Del Piero ke tengah kotak penalti, bola yang kemudian dihalau Arne Fierdrich dapat dikuasai dengan baik oleh Andrea Pirlo yang kemudian mengirimkan umpan datar ke sisi kanan kotak penalti yang disambut dengan tendangan first time oleh Grosso dan GOL bagi Italia.

Alessandro Del Piero kemudian menggandakan keunggulan Italia menjadi 2-0 di menit 121 – lewat skema serangan balik yang dibangun dari tengah lapangan. Jerman yang tertinggal 1-0 mencoba untuk menyamakan kedudukan dan menyisakan tiga pemain dibelakang yang kemudian tidak dapat menghalau serangan balik yang dibangun antara Francesco Totti, Gilardino dan Del Piero.

Final Piala Dunia 2006 yang berlangsung di Olympiastadion, Berlin – menjadi sebuah sejarah bagi Italia untuk meraih gelar keempat Piala Dunia setelah mengalahkan Prancis melalui babak adu penalti dengan skor 5-3.

Kedua tim telah sama-sama mencetak gol pada 20 menit pertama setelah pertandingan dimulai, Prancis berhasil unggul 1-0 atas Italia pada menit ke-7 setelah Zinedine Zidane berhasil melaksanakan tugasnya mengeksekusi penalti setelah adanya pelanggaran dari Marco Matterazzi terhadap Florent Malouda, yang kemudian disamakan oleh Marco Matterazzi menjadi 1-1 pada menit ke-19.

Tidak ada tambahan gol pada pertandingan waktu normal, dan memaksakan pertandingan harus berlanjut pada babak perpanjangan waktu yang kemudian menghadirkan drama tandukan Zinedine Zidane kepada Marco Matterazi dan membuat pemain yang sebenarnya telah pensiun itu mendapat kartu merah.

Ini menandai pengusiran ke-14 secara keseluruhan dalam karier Zidane, dan membuatnya bergabung dengan Rigobert Song dari Kamerun sebagai satu-satunya pemain yang pernah dikeluarkan dari lapangan selama dua turnamen Piala Dunia yang terpisah. Ia juga menjadi pemain keempat dalam sejarah Piala Dunia yang menerima kartu merah di final Piala Dunia, selain menjadi yang pertama dikeluarkan dari lapangan di perpanjangan waktu.

Unggul dengan jumlah pemain, namun tidak ada gol tambahan selama babak perpanjangan waktu dan mengharuskan penentu pemenang harus diselesaikan melalui babak adu penalti.

Italia akhirnya memenangkan babak adu penalti dengan skor 5-3 dengan Prancis tanpa menghadirkan penendang kelima, dimana David Trezeguet sebagai penendang kedua Prancis gagal menjalankan tugasnya sementara itu Fabio Grosso penendang kelima Italia melakukan eksekusi penalti yang sukses.